Mulai dari diri Modul 1.1.

 Pemikiran KHD

Monday, 18 March 2024, 7:45 PM

oleh: Karyani

 

Reflektif Kritis

1.      Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran?

Ki Hajar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki pemikiran dan pandangan yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Terdapat tiga hal penting dari Ki Hajar Dewantara terkait pendidikan dan pengajaran, yaitu: Ing Ngarso Sun Tulodho, yang berarti di depan (pimpinan) harus memberi teladan. Ing Madyo Mangun Karso, yang bermakna di tengah memberi bimbingan. Tut Wuri Handayani, yang mengandung arti di belakang memberi dorongan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dan pengajaran harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir. Pendidikan bukan hanya ditujukan bagi individu pembelajar, namun juga kodrat dirinya sebagai bagian integral komunitasnya. Aspek sosial merupakan aspek penting yang menjadi bagian pembentuk sekaligus menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.

Pengajaran sendiri merupakan bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan segala proses pendidikan dalam memberi ilmu yang bermanfaat bagi kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Adapun Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Mendidik anak itu sama dengan mendidik masyarakat karena anak itu bagian dari masyarakat. Mendidik anak berarti mempersiapkan masa depan anak untuk berkehidupan lebih baik, demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa ( Dewantara I, 2004). Menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”

2. Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

Saat ini, pemikiran Ki Hajar Dewantara masih sangat relevan untuk diterapkan dalam pendidikan di Indonesia, yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara berupaya untuk menumbuhkan budi pekerti, pikiran dan tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunia mereka.

Selain itu, pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan karena menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia Menurutnya, pendidikan bukan hanya ditujukan bagi individu pembelajar, namun demikian juga bagi kodrat dirinya sebagai bagian integral komunitasnya. Menurut pemikirannya, saspek sosial merupakan aspek penting yang menjadi bagian pembentuk sekaligus menjadi tujuan pendidikan itu sendiri. 

Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia memiliki sumbangsih pemikiran yang sangat berarti bagi pendidikan di Indonesia. Penerapannya efektif dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang memiliki esensi penting yaitu Merdeka Belajar. Konsep Merdeka Belajar berarti memiliki arah tujuan agar siswa dapat mendalami dan mengembangkan minat dan bakatnya masing-masing. Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara, peran guru adalah sebagai penuntun keberhasilan anak sehingga dengan mengetahui bahwa minat dan bakat siswa itu berbeda maka pembelajaran yang diterima anak seyogyanya berbeda pula bagi setiap individu siswa.

Sebagai seorang pendidik tentulah harus mengembangkan seluruh potensi peserta didik. Potensi ini dapat berkembang jika guru mengetahui strategi yang tepat dalam menanganinya. Dalam penerapan pemikiran KHD di sekolah tempat saya mengajar tentunya selalu memberi kebebasan kepada anak untuk mengikuti kegiatan pengembangan non akademik seperti ekstrakurikuler. Mereka dapat memilih yang mereka sukai sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak. Adapun beberapa ekstrakurikuler di sekolah saya yaitu Pramuka (wajib), Seni dan Olahraga (Pencak Silat). Harapannya anak dapat mengembangkan bakat dan minat serta potensi untuk menggapai cita-cita mereka di masa mendatang.

3. Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Menurut hemat saya sebagai seorang guru mulai awal diangkat sampai dengan sekarang ini telah menerapkan pemikiran dari KHD, namun dengan berbagai keterbatasan yang saya miliki. Dalam menjalankan tugas saya juga diberi kebebasan untuk menyusun bahan ajar dan menggunakan berbagai sumber belajar. Saya juga memberi kebebasan kepada siswa untuk menggunakan bahan ajar yang dipakai dalam pembelajaran di samping juga memberi kebebasan kepada siswa agar menggunakan multi sumber belajar, baik sumber belajar digital maupun non digital atau sumber belajar langsung dari lingkungan. Pembelajaran berdifenrensiasi juga sudah saya terapkan terutama dalam layanan bagi siswa yang membutuhkan bimbingan karena keterbatasan mereka yang kurang dapat menyesuaikan.

Harapan dan Ekspektasi

1.    Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Saya memiliki harapan yaitu setelah mempelajari modul ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi lebih baik. Selain itu juga dapat memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik dan sekolah dari yang kurang optimal menjadi lebih optimal.     

2.    Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari modul ini harapan kepada peserta didik yaitu tumbuhnya budi pekerti, watak atau karakter yang baik serta mereka dapat mengalami kebahagiaan dan kememerdekaan dalam belajar.

 3.    Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini ?

Harapan saya, dalam modul ini terdapat berbagai materi dengan berbagai contoh kegiatan yang dapat digunakan untuk diadopsi dalam pembelajaran yang tentunya mencerminkan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Konsep 2.2

Ruang Kolaborasi - Modul 1.1